setelah empat tahun.

  • Saya tidak familiar dengan laman edit dari blog ini.
  • I have failed relationships.
  • I have lost some friends.
  • I have cat. Two.
  • Saya berolahraga. Yang sebelumnya saya hindari.
  • Dan, ya, ada hasilnya. Saya kehilangan beberapa kilogram.
  • Dan, ya, sekarang rasa malas berolahraga itu datang lagi.
  • Dalam rangka menjaga minta baca, di awal tahun saya menetapkan untuk bisa menyelesaikan 12 bahan bacaan. Kenyataannya, saya baru menyelesaikan 5. Di mana 3 di antaranya adalah komik.
  • Sedang membangun minat terhadap tanaman.
  • Sedang membangun minat terhadap sulam-menyulam.
  • Sedang membangun minat terhadap investasi saham.

Serumah: mencari kost dengan jarimu.

serumah_02

Bagi yang mendapatkan pekerjaan pertamanya selepas Lebaran ini atau yang akan punya kantor baru, saya ucapkan selamat. Seize your day.

Terkadang pekerjaan baru itu diikuti oleh keharusan untuk pindah lokasi tempat tinggal. Setuju?

Saya dulu memutuskan nge-kost, sih, agar supaya mobilisasi aktivitas pekerjaan yang sering kali mengharuskan ke luar kota menjadi mudah. Mudah ke bandara dan mudah mengambil logistik dari kantor.

Nah, karena tuntutan harus mudah menjangkau kantor itu, maka lokasi kost yang dekat dengan kantor adalah pilihan paling utama. Saya dan Efa (teman berbagi kamar kost-an) bergerilya di wilayah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Tapi keberhasilan kami mendapatkan tempat kost bukan karena blusukan memasuki tiap jalan dan gang, melainkan berasal dari info teman sekantor. Hahaha…

Setelah tempat kost yang berpotensi untuk ditempati sudah dalam genggaman, saya dan Efa selanjutnya melakukan cek terhadap daftar berikut:

  • Harga
  • Kemudahan berbagi kamar
  • Kondisi kamar: luas, perabotan yang disediakan oleh pemilik kost, kondisi kamar mandi.
  • Fasilitas mencuci dan menyeterika (kalau bisa yang tidak dibatasi. Hohoho)
  • Kondisi lingkungan rumah kost: tingkat hunian, tingkat keramaian, akses ke warteg dan warung, ada penjaga kost atau tidak.
  • Aturan main dari induk semang sendiri.
  • Sementara fasilitas dapur kami kesampingkan karena kami membeli makanan dari luar.

Tuh, kan, word of mouth itu memang mumpuni ketimbang mencari kost dengan berputar-putar di wilayah tertentu. Sekarang selain word of mouth, ada nih yang menawarkan kepraktisan serupa. Namanya situs Serumah.

Cara menggunakan situs ini seperti menggunakan situs booking hotel. Teman-teman yang mencari kost tinggal mengetikkan wilayah yang dekat dengan lokasi kantor, misalnya. Asyiknya, pencarian bisa dikerucutkan hingga nama jalan.

Selain memberikan fasilitas mencari kost, situs ini juga memberikan fasilitas menemukan orang untuk berbagi kamar kost. Seperti yang saya dan Efa lakukan. Ini membuat kami dapat menekan pengeluaran biaya sewa kamar. Dari penghematan tersebut, kami kemudian menyalurkannya untuk membeli martabak dan cimol yang mangkal di belakang Plaza Indonesia.

Fasilitas ketiga yang Serumah berikan adalah bagi para juragan kost. Mereka bisa mengiklankan rumah kostnya di situs ini.

Kalau melihat situsnya yang sederhana dan mudahnya bernavigasi, saya yakin yang mencari maupun menawarkan rumah kost akan mudah memanfaatkannya.

So, happy hunting guys and good luck!

Manila dan dua perempuan yang kini menjadi ibu.

Ini adalah postingan pamungkas mengenai perjalanan saya di Filipina.

Sengaja bunyi judulnya demikian untuk menunjukkan betapa lamanya saya menyelesaikan seri tulisan ini, sedari dua teman perjalanan saya waktu itu masih perawan ting-ting sampai sudah menjadi ibu dari seorang anak perempuan.

Kepada Ariya dan Dita, selamat atas kelahiran Hufairah Nur Afifah Ardiansyah dan Qeis Rashid. Semoga tumbuh menjadi puteri yang solehah, cerdas dan penuh cinta. Aunty Pagit persembahkan tulisan ini untuk kalian berdua, sayang. Sebagai catatan kenang-kenangan bahwa ibu kalian adalah pejalan yang tangguh (terutama saat Aunty ajak ibu kalian berjalan kaki ke mana-mana), sebelas-duabelas dengan Aunty Asty.

Jadi, Faira dan Qeis, perjalan hari terakhir ibu kalian bersama Aunty Pagit dan Aunty Asty di Manila sebelum terbang kembali ke Indonesia (pada sore harinya) didedikasikan dengan main ke mal. Yakinlah suatu hari nanti kalian berdua akan paham betapa menyenangkannya ngemal, walaupun masih lebih menyenangkan main ke pantai atau gunung, sih.

Pada hari sebelumnya, sebenarnya kami sempat berkunjung ke mal SM City Manila dan Glorietta. Di mal SM City Manila kami menumpang ke toilet sementara di mal Glorietta kami puaskan untuk membeli cinderamata dan polvoron. Kami sempat bertemu dengan turis lain asal Indonesia yang langsung mengajak berbincang-bincang cantik. Kami membahas maskapai yang dipakai sampai faktor cuaca.

Rencana nge-mal adalah pilihan saya. Membaca banyaknya mal yang ada di Manila telah berhasil menggelitik saya untuk mendatangi salah satunya (catatan penting: pada akhirnya kami malah memasuki 5 buah mal, termasuk mal di depan hostel). Saya maunya, sih, berkunjung ke SM Mall of Asia yang terletak di Manila Bay yang sempat digelari mal terbesar di Filipina. Hanya saja kondisi saat itu tidak memungkinkan, malasnya harus kekeretaan lagi. Jadinya saya memilih untuk main ke mal di seputaran Makati saja, yakni mal Greenbelt yang duduk manis di urutan ke-7 mal terbesar.

Manila_2[1]
Menunggu kedatangan jeepney.

Continue reading “Manila dan dua perempuan yang kini menjadi ibu.”

inspirasi gaya Lebaran 2016 dari Berrybenka yang “gw banget”.

Teman-teman yang sedang menjalankan puasa, bagaimana puasanya? Sudah ada yang bocor? Dari awal puasa, saya sendiri sudah bolong sebanyak 3 hari karena diare. Ah, semoga puasa teman-teman selalu lancar dan penuh berkah sampai Hari Kemenangan tiba. Amin.

Lalu, bagaimana dengan rencana Lebaran kalian? Biar saya tebak. Umumnya  pulang mudik dan menghabiskan waktu di rumah mertua, kan? Atau, malah pergi liburan? Kalau saya sendiri ada di pilihan kedua.  Saya, Mamah, Si Mpit, dan Si Ndut akan menghabiskan libur lebaran bersama 34 anggota keluarganya Bapak di Yogyakarta. Ini orang Karo, kok, mudiknya malah ke Yogya? Hehehe… Menurut kakak sepupu saya, jika acara ini sukses yang ditandai dengan tidak ada mulut yang minta dikepang, kemungkinan lebaran tahun berikutnya akan diadakan acara pulang kampung besar-besaran ke Tiga Beringin (nama kampungnya Bapak di Kab. Tanah Karo sana).

Saat rencana liburan ke Yogya ini digulirkan dalam acara arisan keluarga di awal tahun ini, saya banyak mengernyitkan dahi. Terbayang panjangnya waktu yang harus dihabiskan di dalam bus. Namun kemudian pada rapat terakhir di penghujung Mei kemarin, ketika rencana lebih detil diuraikan selama 5 jam dan hanya 15 orang yang berpartisipasi, saya jadi lebih plong menerimanya. Lha, rapat selama 5 jam saja bisa tidak terasa begitu. Nantinya malah akan ada 30 mulut lebih yang level sebagai komentatornya di atas rata-rata :p Benar-benar tak akan merasakan bosan (insyaallah). Hal ini lalu dipertegas oleh salah seorang mamak tua, “Yang penting itu bukan destinasinya, tapi kebersamaannya.” Cakep, Mak! Bungkus!

Biasanya untuk membangun mood menuju tanggal kebarangkatan, saya melakukannya dengan mengulik rencana perjalanan. Berhubung rencana perjalanannya sudah ada yang mengurus, maka saya putuskan untuk mengobrak-abrik situs Berrybenka sajalah. Kira-kira dalam seminggu terakhir ini saya bolak-balik log in ke situs tersebut. Memperhatikan dengan cermat setiap kategori dan harga terbaik dari barang-barang yang mereka tawarkan. Maka, berikut inilah barang-barang yang berhasil saya katalogkan berdasarkan kecenderungan gaya saya berpakaian, tingkat kepraktisan, dan acara/tempat yang akan didatangi:

Gaya saat mudik

Menurut jadwal, kami berangkat sekitar pukul 3 sore dari Jakarta Timur.

Walau sudah ada jalan tol baru yang membentang antara Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, mari kita asumsikan bahwa kegiatan mudik tak lekang dari kemacetan. Sepupu saya yeng memiliki mertua asal Pekalongan memperkirakan waktu tempuh ke Yogyakarta itu sekitar 18-24 jam. Lamanya perjalanan inilah yang paling krusial dalam menentukan  pakaian yang saya pilih. Untuk itu saya memilih pakaian yang memberikan ruang gerak yang leluasa. Daster maksudnya, Git? Hahaha… maunya, sih, begitu. Tapi ini adalah momen spesial, Kakak *lempar daster ke belakang lemari*

Berdasarkan hal tersebut, pilihan saya jatuh pada pasangan sweater berbahan ringan dan rok di bawah lutut ini.

Berrybenka_Sweet M3_Carvil
Sweet M3//Carvil//Rp137.310 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).
Berrybenka_Dan Skirt_Berrybenka Label
Dan Skirt//Berrybenka Label//Rp159.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Gaya di Hari Idulfitri

Untuk merayakan Hari Idulfitri, saya mengesampingkan gamis-gamis yang girly dan penuh payet. Pilihan saya adalah blus/tunik dengan detil bukaan di bagian punggung dengan tanktop yang senada dengan warna bawahan, dan celana panjang model kulot.

Berrybenka_Daven Balckless Top_Berrybenka Label
Daven Backless Top//Berrybeka Label//Rp149.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).
Berrybenka_Sarah Tanktop In Nav_BLANC
Sarah Tanktop In Nav//BLANC//Rp99.000.
Berrybenka_Bitro Wide Pants_Berrybenka Label
Bitro Wide Pants//Berrybenka Label//Rp129.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Gaya saat mengeksplorasi Yogyakarta

Kami berencana untuk mendatangi wisata candi, pantai, gunung, kuliner, museum, dan tentunya belanja. Dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut, saya memadupadankan pakaian-pakaian dari Berrybenka sebagai berikut:

Berrybenka_Kiera Top In Dusty Pink_Coup Belle
Kiera Top in Dusty Pink//Coup Belle/Rp129.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).
Berrybenka_Organic Basic Pants Grey_Cocolyn Apparel
Organic Basic Pants Grey//Cocolyn Apparel//Rp204.000.

Karena saya gandrung pakai cardigan, jadi, ya, harus ada paling tidak sehelai jenis pakaian tersebut.

Berrybenka_Electryone Outer in White_Angge
Electryone Outer in White//Angge//Rp249.000.

Andai, a a a a a aku punya celana jins belel dengan tingkat ke-rebel-an seperti ini:

Berrybenka_London LongPants_X8
London LongPants//X8//Rp295.920 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Gaya saat arus balik

Ini pilihan saya:

Berrybenka_Merry Top_Coup Belle
Merry Top//Coup Belle//Rp119.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).
Berrybenka_Jenahara Joger Pants Black_ELLYSA QUEEN.jpg
Jenahara Joger Pants Black//ELLYSA QUEEN//Rp105.000.

Aksesoris pendukung

Alas kaki yang nyaman dan mudah dilepas-pakai.

Berrybenka_Jones Sandals Grey White_Berrybenka Label
Jones Sandals in Grey White//Berrybeka Label//Rp209.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Selendang yang dapat difungsikan sebagai kerudung dan penghangat tubuh maupun penghalau sinar matahari.

Berrybenka_Leaf Scarf_Coup Belle
Leaf Scarf//Coup Belle//Rp69.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Tas selempang yang menyolok warnanya untuk menambahkan nuansa ceria pada keseluruhan pakaian saya yang setelah saya amati pilihan warnanya cenderung yang aman (heran sendiri).

Berrybenka_Rosianna Bag in Yellow_Coup Belle
Rosianna Bag-Yellow//Coup Belle//Rp129.000 (harga diskon saat tulisan ini dimuat).

Perhiasan yang saya sukai itu adalah anting-anting. Dalam kesempatan ini saya memilih anting-anting dengan model sebagai berikut untuk memberikan ilusi oval pada wajah saya yang bulat.

Berrybenka_Clarisa Earings Gold_Berrybenka Label
Clarissa Earings Gold//Berrybenka Label//Rp49.000.

Demikianlah inspirasi yang saya dapatkan dari Berrybenka. Tidak banyak jumlahnya karena yang akan menguasai koper saya nanti adalah peralatan dandan dan skin care regime. Dannn, semoga diantaranya ada yang bisa direalisasikan. Amin.

<<Catatan>>
Postingan ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons dan InvolveAsia X HB & BB. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. Voucher Berrybenka dan voucher Hijabenka disponsori oleh Berrybenka & Hijabenka

Sumber featured image: http://bit.ly/29WeaMs

BB_HB_Blogger_Contest_FB_Post

belanja makeup di bawah 200 ribu rupiah.

Salah satu hobi yang baru saya tekuni dua tahun belakangan ini adalah membeli makeup dan alat-alat penunjangnya. Supaya makeup dan peralatannya itu tidak sia-sia tentunya harus digunakan, dong, ya. Dan agar semakin lentur mengulas dan memegang alat makeup idealnya harus banyak berlatih membuat riasan. Nah, salah satu sumber pengajaran dalam berias itu saya dapatkan dari beauty vlogger asal negeri sendiri. Kapan-kapan saya ulas vlogger kecintaan saya tersebut.

Tatkala berselancar dari satu kanal beauty vlogger ke kanal beauty vlogger yang lain, terselip sebuah tema yang menarik perhatian saya: belanja makeup di bawah 200 ribu rupiah. Aha! Sepertinya saya bisa mengisi blog saya dengan tema yang sama, nih. Kebetulan hari Minggu dan Senin kemarin saya belanja makeup secara daring dari Tokopedia (bukan iklan, sumpah!). Makeup yang saya beli ini untuk menggantikan makeup saya yang sudah habis. Kalau sebelum-sebelumnya saya banyak blanja-blanji merek drugstore luar negeri, kali ini merek yang saya beli buatan dalam negeri. Bukan barang abal-abal karena sudah terdaftar di BPOM. Keren! Daftar nomor registrasi tiap-tiap makeup tersebut saya sertakan dalam keterangan foto di bawah. Kalau iseng mau cek kebenarannya, silahkan klik tautan ini: http://ceknie.pom.go.id/

Ada dua toko daring yang padanya saya berhasil mengeksekusi kartu debit saya. Pertama toko Yobel Cosmetics asal Bandung. Saya belanja hari Minggu, barang sampai hari Rabu (18/05). Paket makeup saya dibungkus kantung plastik saja tapi isi paket saya terima dalam keadaan utuh.

Keterangan nama barang dan harga bisa dilihat pada foto berikut:

emina_ig
1. Emina Bare With Me Mineral Loose Powder warna Amber (03), Rp 45,900.-, POM NA 18140400509 // 2. Emina Sugar Rush Lip Scrub, Rp 33,900.-, POM NA 18151303739 // 3. Emina Sun Protection SPF 30 PA +++, Rp 26,900.-, POM NA 18151700386. Ongkos kirim Rp 11,000.-.

Continue reading “belanja makeup di bawah 200 ribu rupiah.”