harga ember.

Kemarin sore saya dan Efa memutuskan untuk berbelanja keperluan kamar kost. Kamar yang harganya Rp 1,5 juta/bulan itu sayangnya tidak difasilitasi oleh alat-alat kebersihan standar ๐Ÿ˜ฆ

Kami memantapkan diri bahwa yang dibeli cukup yang sederhana saja dan murah. Untuk cairan pembersih, kalau bisa yang isinya banyak tapi murah, ogah rugi dot com ๐Ÿ˜€

Sabun cuci piring, kamper, lap pel, keset, sapu, tempat sampah, pengki, dan karbol sudah masuk keranjang belanja tinggal mencari ember dan jemuran pakaian. Eng ing eng, di hadapan tumpukan ember plastik kami mengernyit. Ternyata harga ember itu mahal sekali kawan! Kami mundur teratur, memutuskan untuk membeli ember di pasar atau di hypermart di mana pilihan harga lebih bervariasi. Hahaha… tiba-tiba gambaran kemandirian dengan menjadi anak kost sedikit membuyar.

Untuk menghibur hati yang kelu karena harga ember dan tidak berhasil menemukan jemuran pakaian kecil bagi undergarment kami, saya dan Efa menghadiahi diri masing-masing sebuah mug berhias gambar burung yang cantik.

Yang kiri milik Efa, yang sebelah kanan kepunyaan saya.

12 thoughts on “harga ember.”

  1. welcome aboard anak2 kost ๐Ÿ˜€ emang semua keperluan rumah tangga mahal…..efek samping jd pelit dan dibisa berhitung dgn cepat saat berbelanja

    1. Maklum, Mil, ini kali pertama saya nge-kost. Stres sendiri lihat harga barang-barang rumah tangga, beda banget efeknya dibandingkan beli sepatu baru :p

  2. Beli di mobil kelontong keliling atau pasar tradisional aja pagit, yg hitam lebih murah drpd merk singa bintang itu. Waktu masuk rumah aja, aku juga terkaget2, untuk perangkat bebersih ternyata makan budget besar. Meja gosok juga muahal lho.

    1. Ember hitam ya Bu, noted! Untuk menyetrika pakaian untunglah ada keringanan. HDalam biaya sewa kamar sudah termasuk cuci dan setrika pakaian.

Leave a reply to Jangtu Cancel reply